Akhir-akhir ini saya selalu teringat dan terbayang , bahwa Pengadilan Yang Agung yang dipimpin langsung oleh Allah swt. akan benar-benar terjadi. Pengadilan Yang Agung itu akan dilaksanakan di sebuah padang yang namanya Padang Masyhar. Replika dari Padang Masyhar didunia adalah seperti Padang Arafah , pada fragmen adegan wukuf ketika pelaksanaan ibadah haji.
Di Padang Arafah, manusia hanya terbungkus selembar kain putih, tanpa jahitan tanpa pakaian dalam...., manusia tidak mengenakan atribut apapun, ..... atribut-atribut yang selama ini membelenggu dan menjadi kurungan ...., kurungan untuk bangga diri, kurungan untuk menyombongkan diri... kurungan untuk menunjukkan kehebatan diri...., kurungan kekayaan, kecantikan, kepandaian, .... pangkat, jabatan,.. gelar kehormatan......, semuanya dilepas ... badan ini hanya terbungkus dengan selembar kain putih.... selembar kain kafan.... seolah-olah sudah mati... dan menjalani kehidupan setelah mati.
Bagi manusia yang peka dan pandai merasa, bagi manusia yang mengerti dan menghayati arti, bagi manusia waskita yang mengerti makna dan tanda-tanda ........bahwa adegan dipadang Arafah itulah model yang paling akurat sebuah Pengadilan Yang Agung..... sebuah pengadilan untuk menimbang segala perbuatan manusia di dunia....., menimbang perbuatan baik dan perbuatan buruk,.... akan dievaluasi, akan dinilai dengan sangat adil, tidak ada yang namanya manipulasi seperti pengadilan didunia yang selalu mencederai hati nurani dan rasa keadilan... benar-benar pengadilan yang seadil-adilnya.
Manusia sering lupa bahwa Pengadilan Yang Agung itu pasti ada dan akan ada, kecuali bagi manusia-manusia ingkar yang tidak percaya, .... manusia yang berpaham hidup ini hanya di dunia saja... dan setelah mati semuanya selesai.... dan mereka tidak percaya ada kehidupan setelah mati.... kehidupan yang sesungguhnya.
Bayangan Pengadilan Yang Agung selalu mengingatkan saya dalam melangkah, dalam memilih, dalam membuat keputusan,..... segala perbuatan kita yang dilakukan oleh seluruh anggota badan ini akan dimintai pertanggung jawaban, dan akan menjadi saksi ...... saksi yang tidak terpengaruh oleh apapun.... saksi yang tidak takut pelototan mata sang terdakwa , seperti tayangan sebuah persidangan pembunuhan tokoh pembela hak asasi manusia.... saksi cerdas yang hanya patuh pada sang Hakim Maha Agung......
Wahai saudaraku yang masih ragu, wahai saudaraku yang masih sering lupa dan kurang percaya, wahai saudaraku yang masih terlena dengan kenikmatan terlarang,... wahai saudaraku yang masih terbuai nafsu akan gemerlapnya dunia yang sementara....., mulai sekarang sadarlah bahwa Pengadilan Yang Agung pasti terjadi...... tentunya bagi orang-orang yang percaya.
Tinggalkanlah perilaku-perilaku yang buruk dan merugikanmu, yang seringkali tanpa kamu sadari, karena kamu masih buta, masih dibutakan oleh mata hatimu, oleh nafsumu .....oleh karena itu jernihkanlah hatimu, robeklah tabir-tabir yang membelenggu diirimu, ...koyakanlah selimut-selimut kemalasan, buanglah jauh-jauh perilaku yang melanggar yang membuatmu ingkar.... sadarlah bahwa seluruh anggota badanmu akan bicara dan menjadi saksi atas segala tingkah laku dan perbuatanmu.......
Sebagian ayat yang memberi penjelasan tentang apa yang terjadi pada Pengadilan Yang Agung itu saya sertakan seperti dibawah ini :
Di Padang Arafah, manusia hanya terbungkus selembar kain putih, tanpa jahitan tanpa pakaian dalam...., manusia tidak mengenakan atribut apapun, ..... atribut-atribut yang selama ini membelenggu dan menjadi kurungan ...., kurungan untuk bangga diri, kurungan untuk menyombongkan diri... kurungan untuk menunjukkan kehebatan diri...., kurungan kekayaan, kecantikan, kepandaian, .... pangkat, jabatan,.. gelar kehormatan......, semuanya dilepas ... badan ini hanya terbungkus dengan selembar kain putih.... selembar kain kafan.... seolah-olah sudah mati... dan menjalani kehidupan setelah mati.
Bagi manusia yang peka dan pandai merasa, bagi manusia yang mengerti dan menghayati arti, bagi manusia waskita yang mengerti makna dan tanda-tanda ........bahwa adegan dipadang Arafah itulah model yang paling akurat sebuah Pengadilan Yang Agung..... sebuah pengadilan untuk menimbang segala perbuatan manusia di dunia....., menimbang perbuatan baik dan perbuatan buruk,.... akan dievaluasi, akan dinilai dengan sangat adil, tidak ada yang namanya manipulasi seperti pengadilan didunia yang selalu mencederai hati nurani dan rasa keadilan... benar-benar pengadilan yang seadil-adilnya.
Manusia sering lupa bahwa Pengadilan Yang Agung itu pasti ada dan akan ada, kecuali bagi manusia-manusia ingkar yang tidak percaya, .... manusia yang berpaham hidup ini hanya di dunia saja... dan setelah mati semuanya selesai.... dan mereka tidak percaya ada kehidupan setelah mati.... kehidupan yang sesungguhnya.
Bayangan Pengadilan Yang Agung selalu mengingatkan saya dalam melangkah, dalam memilih, dalam membuat keputusan,..... segala perbuatan kita yang dilakukan oleh seluruh anggota badan ini akan dimintai pertanggung jawaban, dan akan menjadi saksi ...... saksi yang tidak terpengaruh oleh apapun.... saksi yang tidak takut pelototan mata sang terdakwa , seperti tayangan sebuah persidangan pembunuhan tokoh pembela hak asasi manusia.... saksi cerdas yang hanya patuh pada sang Hakim Maha Agung......
Wahai saudaraku yang masih ragu, wahai saudaraku yang masih sering lupa dan kurang percaya, wahai saudaraku yang masih terlena dengan kenikmatan terlarang,... wahai saudaraku yang masih terbuai nafsu akan gemerlapnya dunia yang sementara....., mulai sekarang sadarlah bahwa Pengadilan Yang Agung pasti terjadi...... tentunya bagi orang-orang yang percaya.
Tinggalkanlah perilaku-perilaku yang buruk dan merugikanmu, yang seringkali tanpa kamu sadari, karena kamu masih buta, masih dibutakan oleh mata hatimu, oleh nafsumu .....oleh karena itu jernihkanlah hatimu, robeklah tabir-tabir yang membelenggu diirimu, ...koyakanlah selimut-selimut kemalasan, buanglah jauh-jauh perilaku yang melanggar yang membuatmu ingkar.... sadarlah bahwa seluruh anggota badanmu akan bicara dan menjadi saksi atas segala tingkah laku dan perbuatanmu.......
Sebagian ayat yang memberi penjelasan tentang apa yang terjadi pada Pengadilan Yang Agung itu saya sertakan seperti dibawah ini :
Yasin 9-65. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Fushshilat 41-19. Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya.
Fushshilat 41-20. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Fushshilat 41-21. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan."
Fushshilat 41-22. Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
Fushshilat 41-40. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Fushshilat 41-53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Fushilat 41-54. Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu.
Saudaraku, saya menghimbau dan mengajak dirimu, renungkanlah secara mendalam tentang bunyi ayat-ayat diatas....., bukan untuk membuatmu takut ..... namun ayat-ayat itu jadikanlah pedoman hidupmu dalam bertindak..... menjadi pedomanmu dalam melangkah, dalam memilih, dalam berkata, dalam beraktifitas,.... dalam berniat... dalam berfikir.... dalam berkarya,....... sehingga ketika dalam sidang Pengadilan Yang Agung kamu tidak pucat pasi karena takut.... tidak hampir pingsan melihat film buruk yang merupakan rekaman segala tingkah lakumu., rekaman jejak langkahmu ..... tidak gemetar bahwa segala sesuatu yang dikatakan oleh Qur'an ternyata adalah benar....................., namun saudaraku dalam Pengadilan Yang Agung itu saya membayangkan wajahmu penuh senyum, senyum cahaya kemenangan yang gilang gemilang dalam perang besar yang kamu lakukan didunia ini yaitu perang melawan hawa nafsu........
Wajah senyum gembira bahagia, karena percaya bahwa Janji Allah itu benar....., maka berniatlah yang benar, perproseslah yang benar, dan berakhirlah dengan benar...... Maha benar Allah dengan segala firmannya.......
Wajah pucat pasi karena ngeri, atau wajah penuh senyum kemenangan .... adalah pilihan bebas bagi sidang pembaca......, bukankah tidak ada paksaan dalam agama karena semua telah terang dan jelas , mana yang benar dan mana yang salah???.
Wajah senyum gembira bahagia, karena percaya bahwa Janji Allah itu benar....., maka berniatlah yang benar, perproseslah yang benar, dan berakhirlah dengan benar...... Maha benar Allah dengan segala firmannya.......
Wajah pucat pasi karena ngeri, atau wajah penuh senyum kemenangan .... adalah pilihan bebas bagi sidang pembaca......, bukankah tidak ada paksaan dalam agama karena semua telah terang dan jelas , mana yang benar dan mana yang salah???.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar