Minggu, Januari 18, 2009

KURUNGAN

Kurungan mempunyai arti terpenjara, tertutup atau terkepung atau picik pikirannya, orang yang terkurung berarti berarti adalah orang yang terpenjara.

Namun dalam kenyataan hidup manusia suka membuat kurungan, walupun sering kali ketika membangun dan menciptakan kurungan itu dengan tidak sadar, bahkan yang lebih menggelikan , mereka membangun kurungan yang akan memenjarakan dirinya itu dilakukan dengan penuh semangat disertai kebanggaan.

Manusia lahir dari keluarga tertentu.... ini adalah kurungan, di tempat tertentu...menambah kurungan , sekolah pada jurusan tertentu ... kurungan baru ditambahkan lagi,... bekerja ditempat tertentu, hidup dalam komunitas tertentu, dan hidup dalam negara dengan sistem tertentu. Kesemuanya itu menimbulkan kurungan-kurungan yang membatasi ruang gerak, dan akhirnya mempengaruhi cara hidup dan cara bersikap. Lihatlah kenyataan sosial yang ada, semakin tinggi kedudukan seseorang, katakanlah seorang pejabat tinggi, pengusaha sukses, ilmuwan canggih, tokoh atau menganggap dirinya tokoh....... mereka sadar atau tidak hidup dalam suatu kurungan yang membelenggu, sehingga seluruh perilaku mereka harus memenuhi kepatutan dan protokoler tertentu agar bisa menyebut diiri sebagai manusia yang berbudaya, padahal mereka adalah orang-orang yang patut dikasihani karena sulit sekali menjadi diri sendiri dan sangat susah untuk menururti kemauan sendiri karena harus mengikuti kemauan protokol ataupun kemauan masa yang dipimpin atau kemauan komunitas yang mengagumi mereka. Dan mereka sangat sulit mendapatkan sahabat sejati, karena yang mengelilingi selalu sarat dengan kepentingan yang bersifat materi dan mementingkan diri mereka sendiri, belum lagi setiap saat mereka dikelilingi oleh wajah-wajah penuh topeng, yang dipertebal dengan bedak dan gincu, dan perilaku munafik dari orang-orang yang ada disekitarnya......

Tetapi kenyataan sosial berkata lain, orang yang mempunyai pagar yang tinggi, hidup dengan dikelilingi aparat satpam yang selalu berpatroli 24 jam, mempunyai club house yang sangat eksklusif, dan orang yang bukan member tidak boleh ikut menikmati, kumpulan jet set, dan mempunyai koleksi barang seni yang langka, berpakaian dari boutique mahal yang bermerk, mempunyai perhiasan batu berkilau-kilau..... (apa bedanya dengan kesana kemari membawa lampu), namun pada umumnya manusia sangat menikmati situasi ini, dan nafsu sadar maupun bawah sadar ingin mengejar kemewahan dunia semacam ini..... , padahal kalau kita renungkan apakah bedanya mereka hidup dalam penjara yang dikelilingi dengan tembok tinggi yang dijaga oleh sipir selam 24 jam???.

Bila ingin hidup bebas dan merdeka, maka orang harus rela yang disertai dengan kesadaran penuh harus melepaskan dan menghancurkan kurungan-kurungan itu, dan seharusnya orang mempunyai kesadaran bahwa kurungan yang bersifat materi itu akan menyengsarakan dan , ketentraman hati tidak akan pernah hadir, karena mereka pasti akan terjebak pada perlombaan tanpa ujung dengan pesaing maupun dirinya sendiri, dan dia akan selalu berlomba dengan kecemasan demi kecemasan , atas keselamatan diri maupun takut kehilangan harta benda yang telah dikumpulkan dengan berbagai cara itu..... ini masih belenggu yang bersifat duniawi.

Kurungan yang bersifat jiwa, apalagi kurungan Ruh, akan berpengaruh lebih dahsyat lagi, karena akan menimbulkan sifat Jumawa, sombong, dan hati nuraninya menjadi buta, tindakan hidupnya akan brutal dan mengahalalkan segala cara untuk memenuhi hawa nafsunya, dan segala perbuatannya menimbulkan kerusakan alam dan lingkungan, atau bahkan membawa korban nyawa manusia maupun harta benda orang lain........ , mereka secara culas membuat sistem yang sangat merugikan sebagian manusia dan hanya sangat menguntungkan dirinya sendiri, dan sejarah telah mengabadikan perilakuk orang-orang seperti ini yang mengangkat dan menobatkan dirinya sendiri sebagai Tuhan.... seperti Fir'aun. Manusia seperti Fira'un itu dalam dunia modern masih banyak dan mempunyai kecenderungan tambah banyak, .... karena semakin orang berilmu dan semakin maju ilmu pengetahuan, maka anggapan mereka-mereka ini ...... peran Tuhan makin mengecil dan sudah diambil alih oleh manusia golongan mereka.... dan yang lebih ekstreem lagi mengatakan Tuhan telah mati!!!. Dan yang menjadi pusat dan tujuan bukan Allah namun adalah manusia, dan golongan mereka itu tidak percaya ada hari akhir, .....mereka berpandangan bahwa hidup manusia setelah mati tidak ada, bila telah mati telah selesai, maka konsep pertanggung jawaban pada hari akhir telah dihapuskan...... paham semacam ini menyebabkan manusia menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan kelompoknya, Perang, membunuh, merugikan dan mearcuni pihak lain adalah halal bagi mereka , demi memenuhi ambisi mereka itu....................paham kebebasan menjadi tumbuh subur dan mempunyai kecenderungan tanpa batas, dan perlombaan tanpa ujung yang populer dengan istilah Treadmil Hedonis tidak akan pernah selesai karena tidak pernah puas... karena nafsu selalu membutuhkan kepuasan baru dan tantangan yang baru.

Islam dengan jelas dan tegas mengajarkan manusia untuk menghancurkan kurungan-kurungan itu dalam seluruh lapisannya, baik itu yang bersifat materi, ego, maupun yang berkaitan dengan jiwa dan Ruh,..... Sholat adalah wujud nyata dari sikap berIslam itu... kesombongan manusia dihancurkan dengan sikap rukuk dan sujud kepada yang Maha , yaitu Allah itu sendiri, sikap ini merupakan penyerahan total dari seorang hamba pada Sang Khalik. Sholat adalah terobosan yang sangat revolusioner pada waktu itu karena sejarah mencatat bahwa Orang2 Kuraisy Mekah dan orang baduwi pada jaman rasulullah adalah orang-orang yang tinggi hati, hal ini ditegaskan oleh sebuah cerita yang menggambarkan sikap tinggi hati itu, yaitu bila cambuk mereka untuk mencambuk Onta atau kuda terlepas dan jatuh ketanah, mereka sangat gengsi bila harus membungkuk untuk mengambilnya, oleh karena itu biasanya mereka menyuruh sang budak yang selalu menyertainya untuk mengambilnya. Perintah sholat dan Syahadat telah menghancurkan ego dan kesombongan mereka. Sehingga bisa dibayangkan betapa beratnya tugas Rasulullah untuk meyakinkan orang2 Mekah dan Badui agar mengikuti beliau apalagi menunaikan ibadah sholat.

Nabi Muhammad dengan bimbingan Allah telah menghancurkan seluruh kurungan yang membelenggu diri beliau, sehingga belaiu tampil sebagai manusia dengan skala yang manusiawi, beliau adalah manusia yang telah "selesai", manusia yang telah Paripurna, dan beliau telah sampai pada ujung jalan dengan penuh kemuliaan , Jalan kemuliaan yang ditempuh rasulullah bukannya jalan yang tidak bisa ditempuh oleh manusia, dan jalan itu adalah jalan yang masuk akal, bukan jalan mistis. Dan jalan itu secara gamblang telah didokumentasi dengan baik dan Qur'an adalah pedoman abadi yang tidak pernah bisa dipalsukan, walaupun usaha untuk memalsukan itu telah dicoba dan selalu dicoba sampai sekarang maupun akan datang ...... namun usaha itu tidak pernah berhasil, karena Allah sendirilah yang menjaga keaslian dan kemurnian kandungan Qur'an itu.

Kalau orang yang telah mengaku Islam, punya pedoman Qur'an dan punya seorang nabi yang Paripurna,... masih punya kurungan2 yang membelenggu yang ditunjukkan dengan perilaku , patut dipertanyakan apakah mereka sudah beriman dan berIslam???, atau hanya mengaku-ngaku telah beriman dan telah menyembah Allah,... ternyata yang disembah adalah berhala-berhala ciptaannya sendiri, dan menyembah ego dan nafsunya sendiri, dan telah merasa hidup seperti kehidupan Rasulullah, namun ternyata hidup dengan tingkah laku dan caranya sendiri dan untuk memenuhi hasrat dan nafsunya yang tak pernah terpuaskan....., kurungan kehidupan memang canggih, dan saya menyaksikan manusia sangat rajin, tekun dan bersemangat untuk membangunnya..............., memang memprihatinkan......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar