Jumat, Januari 16, 2009

Mukadimah

Mukadimah Qur'an adalah surat Al Fatihah, banyak ulama dan cerdik cendekia melakukan tafsir tentang keutamaan, manfaat, keajaiban , energy yang dikandung dan lain sebagainya mulai dahulu dan masih berlanjut sampai dengan sekarang....... bahkan umat Islam tidak sah sholatnya bila tidak membaca surat ini..... tentunya hati ini bertanya-tanya, ada apakah gerangan makna hakiki surat Al Fatihah ini sehingga begitu agung.

Ada tafsir yang mengatakan seluruh qur'an kalau dirangkum adalah surat Al Fatihah, dan bila surat al Fatihah di peras menjadi Bislmillahirrohmaanirrohim, sedangkan kristalisasi dari Bismillahirohmaanirohim ini bila disarikan menjadi "Bi", makna bi ada beberapa, yaitu dengan nama, atas nama, dan bersama, oleh karena itu Bismillah lebih pas bila diartikan dengan ...... bersama Allah.

Beberapa tahun yang lalu saya merenungkan surat Al Fatihah ini cukup lama, dan menemukan salah satu makna yang akan saya bagi kepada sidang pembaca, karena pada waktu itu belum ada fasilitas blog, dan saya mau menerbitkan berbentuk buku belum tentu ada penerbit yang mau, maka saya menyampaikan hasil renungan itu pada obrolan santai bersama teman dan para sahabat.

Banyak penafsir mengartikan secara kronologis dari ayat pertama dan sampai ayat terakhir, namun pendekatan yang saya lakukan adalah mentafsirkan surat Al Fatihah dari bawah, dan makna yang saya dapatkan adalah berupa sebuah perjalanan spiritual manusia untuk mencapai insan paripurna.

Marilah kita mulai perjalanan, ... derajat rendah yang manusia hindari adalah Dholim (Adhooliin) yang substansinya adalah sesat, berarti kalau tersesat tentunya ibarat suatu perjalanan tidak akan pernah sampai tujuan, oleh karena itu persyaratan utamanya adalah kembali kejalan yang benar yang lazim dinamakan taubat (Attaubi) ...... dan sering terjadi dan kita jumpai adalah manusia itu bolak-balik antara tersesat dan taubat, dan akan menjadi celaka dan orang yang paling merugi bila ketika meninggal dalam keadaan dholim........ dan dimurkai (Godhob)

Apabila taubat itu dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan lazim dinamakan taubat nasuha, maka dia berpotensi dan masuk pada manusia yang dicintai (manusia An amta), dan manusia yang dicintai ini diberi banyak kemudahan seperti para wali, nabi, rasul dan para syuhada.

Perjalanan berlanjut pada tahapan selalu mohon bimbingan dijalan yang lurus, jalan yang lempang, atau jalan yang "jejeg" . dan bila manusia mengetahui bahwa yang layak membimbing dan menyelamatkan itu hanyalah Allah , maka dia akan melakukan penyerahan secara penuh, dengan pernyataan ...." hanya kepada Engkau aku menyembah dan hanya kepada Engkau aku mohon pertolongan", ....... substansi dari penyerahan total ini adalah penghapusan seluruh berhala yang mengelilingi manusia baik yang bersifat fisik maupun non fisik, seperti kepandaian, ego, kekayaan, jabatan , pangkat, harta, kecantikan, kekayaan, kekuasaan...nafsu negatif........., berhala-berhala ini harus dihancurkan dengan afirmasi..... hanya kepada Engkau aku menyembah dan hanya kepada Engkau aku mohon pertolongan........., islam memberi definisi orang ini adalah orang MUSLIM.
Namun sering terjadi dan banyak dijumpai, manusia yang melakukan pendakian ini terperosok lagi pada derajad yang paling rendah yaitu manusia sesat yang dimurkai...... perjalanan naik turun dan pendakian spiritual ini disebabkan hati yang sering bolak balik dan kecanggihan sang Iblis sebagai penggoda, yang menjalankan tugasnya dengan kadar kesuksesan yang tinggi.

Si MUSLIM, bila dengan sabar, tekun penuh syukur, maka akan naik maqamnya lagi menjadi orang yang percaya, .... atau orang yang IMAN, dan banyak sekali ayat dalam qur'an, bahwa ayat tentang keimanan itu biasanya bergabung dengan hari akhir..... seperti salah satu bunyi ayat, yaitu beriman kepada Allah dan hari akhir......., Allah adalah Raja atau penguasa hari akhir, dan bila manusia beriman maka dia akan selamat pada hari akhir...... bila orang sudah merasa yakin akan selamat pada hari akhir maka dia didefiniisikan menjadi orang yang MUKMIN.

Seperti diketahui orang yang telah meyakini selamat pada hari akhir, tentunya dalam melakukan segala sesuatu tanpa pamrih, dan tidak mengharapkan balasan dari manusia, dan selalu menyandarkan dirinya kepada Allah....... oleh karena itu akan tumbuh kasih sayang yang tulus tanpa pamrih...... dan manusia yang mencapai derajad ini dinamakan orang yang Ihklas, atau MUKHLIS......

Bila perjalanan dan pendakian spiritual dilanjutkan maka derajad yang bisa diraih adalah derajad taqwa, yang bertugas untuk mengatur dunianya, ....... Robbul... adalah substansi Allah yang memanange atau yang mengatur seluruh alam..... orang yang sudah mencapai derajad ini adalah orang yang MUTTAQIN......., dan orang yang Mutaqin ini akan dipuji bukan karena kepandaiannya, kecantikannya, kekayaannya, atau kekuasaannya namun karena kepatuhanNya kepada Allah....... sayang seribu sayang dunia ini banyak dipimpin oleh orang2-orang yang dholim, bukan dipimpin oleh orang-orang yang Muttaqin, sehingga menjadi tidak aneh bila dunia ini penuh masalah dan penuh ketidak adilan dan banyak kemiskinan dan kerusakan lingkungan maupun kerusakan moral dan spiritual...... karena pemimpinnya adalah orang-orang yang tersesat.

Marilah perjalanan kita lanjutkan pada kata-kata seperti telah dibahas serba sedikit diatas yaitu bissmillahirohmaanirohiim, dan telah disebutkan pula bahwa makna "Bi" lebih pas kalau diartikan bersama......., sehingga makna bismillah...... adalah bersama Allah....., oleh karena itu segala perbuatan kalau tidak dimulai dengan Bismillah,... tentunya bersama selain Allah..... dan akibatnya perbuatan itu tidak akan bermanfaat. Rahasia ini juga menjawab pula setelah Nabi Muhammad mi'raj turun lagi dengan bismillah......... selalu bersama Allah, selalu bersama Allah untuk menyebarkan Rahman dan Rahim, untuk menyebarkan Kasih dan Sayang .............

Orang yang mengaku islam , namun dalam tingkah laku, maupun tindak tanduknya tidak mencerminkan kasih dan sayang, bisa dikategorikan orang yang tidak bisa mengucap dan bertindak bismillahirohmaanirrohim..... dan tentunya segala tindakan dan tingkah lakunya bersama yang selain Allah.

Oleh karena itu, penegasan bersama Allah ini lebih jelas lagi seperti ayat ayat yang mengatakan "Bila engkau (Muhammad), ditanya tentang Aku (Allah), maka aku lebih dekat dari urat lehermu", dan " setelah engkau sembahyang, ketika engkau berjalan, duduk dan berdiri , berbaring selalu ingatlah kepadaKu", dan ayat yang lain berbunyi "dimanapun engkau berpaling maka wajah Allah ada disitu".
Oleh karena itu tujuan akhir dari manusia adalah Allah, dan Allah adalah wajib wujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar